Sehari-harinya saya cukup peka terhadap getaran yang ada di lingkungan sekitar tempat saya berada. Setiap orang memancarkan getaran yang khas yang merupakan gabungan dari berbagai hal seperti sifat, emosi, pikiran, aura dan sejenisnya. Dari getaran yang tersampaikan, saya bisa mengetahui mana orang yang bisa saya jadikan teman dan mana yang tidak, mana yang membahayakan atau aman untuk saya. Tidak hanya getaran dari manusia, saya pun juga bisa merasakan getaran dari situasi.
Situasi?
Ya… Situasi….
Saya bisa merasakan apakah suatu situasi akan membahayakan saya atau tidak. Apabila ada situasi yang negatif atau berpotensi tidak baik, ada semacam alarm yang memberi peringatan agar saya segera menjauhi situasi tersebut. Yang saya maksud situasi di sini bukan hanya ketika saya akan memasuki lingkungan tertentu, tapi juga ketika saya akan menandatangani kesepakatan bisnis yang akan mengikat saya dalam suatu situasi untuk jangka waktu tertentu atau ketika akan atau sudah menerima suatu penawaran pekerjaan, bahkan ketika akan dipertemukan atau sedang bertemu dengan seseorang.
Sebuah situasi memancarkan getaran baik sebelum atau ketika sedang terjadi. Agar suatu situasi dapat terbentuk dalam dunia fisik, dibutuhkan energi yang besar. Energi itu sendiri menghasilkan getaran dan saya bisa merasakannya. Apabila getaran itu berada dalam range frekuensi atau fase yang berbeda dengan yang saya miliki, maka alarm pun akan menyala. Semakin berbeda atau membahayakan situasinya, alarm itu akan meraung semakin keras.
Seringkali saya tidak mengindahkan alarm itu dan memilih untuk menuruti logika yang pada akhirnya membawa saya ke dalam situasi yang celaka. Walaupun sudah beberapa kali tercebur karena sebab yang sama, saya tetap saja mengatakan: “I should’ve listen to my feeling”… Sungguh tolol… Hahaha…
Di kondisi tertentu di waktu-waktu yang random, kepekaan saya akan getaran menjadi kacau karena sebab yang tidak jelas. Tiba-tiba saya menangkap semua getaran yang ada di sekitar saya…. Berbagai getaran dari lingkungan dan semua orang yang ada di sekitar berjejal masuk, mengacaukan emosi dan menimbukan stress. Terkadang hal itu dapat berlangsung berhari-hari. Saya tidak bisa memilih untuk berdiam diri di kamar sampai semua berlalu, karena saya juga memiliki hal-hal terkait pekerjaan yang harus dilakukan dan diselesaikan. Dan kondisi emosi yang kacau itu benar-benar membuat frustrasi…
Semua orang memiliki kepekaan terhadap getaran yang sering disebut sebagai insting atau gut feeling. Hal ini dibutuhkan sebagai bagian dari mekanisme survival yang kita miliki. Beberapa orang lebih peka dan dan dapat menangkap getaran ini secara lebih detil. Sehingga informasi yang didapatnya bukan hanya alarm, tapi juga penglihatan akan apa yang mungkin terjadi jika kita mengabaikan peringatan tersebut. Seringkali, peringatan yang diberikan terasa bertentangan dengan logika. Akan tetapi, yang terjadi di dunia fisik seringkali memang tidak sesuai kenyataan dibaliknya bukan?… Apa yang tampil di permukaan terkadang menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya membahayakan atau berpotensi masalah.
Karena berada dalam dimensi yang sama, Insting atau Gut Feeling dapat “melihat” hal yang sebenarnya. Umumnya, kemudian akan terjadi debat antara insting dengan logika dimana terkadang tindakan yang direkomendasikan oleh insting merupakan kebalikan dari yang diberikan logika. Dalam kasus ini, insting biasanya tidak bisa menunjukan bukti sementara logika dapat memberikan argumen yang bisa diterima oleh tubuh fisik berdasarkan data, informasi dan pengalaman yang tersimpan di memori. Oleh karenanya, dalam pengambilan keputusan untuk bertindak apabila dihadapkan pada suatu situasi, kebanyakan orang akan berpegang pada penilaian logika.
Logika dapat memberikan rekomendasi hanya sebatas apa yang pernah dialami oleh indra fisik, seperti apa yang pernah dirasakan, dilihat, didengar juga dari informasi-informasi yang pernah ditonton atau dibaca. Sementara insting memiliki jangkauan yang lebih luas bahkan dapat menembus dimensi ruang dan waktu. Buktinya, kita sering mendapat perasaan tidak enak sebelum musibah terjadi kan?… Padahal, ketika kita mendapatkan perasaan tidak enak itu, situasinya tampak sedang baik-baik saja. Sehingga kita sering berpikir bahwa hal itu mungkin “hanya perasaan kita saja”, sampai sudah terlambat untuk bertindak.
Mungkin saya termasuk beruntung karena memiliki kepekaan lebih terhadap getaran sehingga bisa “melihat” kehidupan dengan cara berbeda dengan mereka yang tidak memiliki kepekaan.
Tapi mungkin juga tidak…. Karena apa yang saya “lihat” bukanlah hal yang bisa dibagi dengan semua orang. Tidak semua orang bisa menerima hal-hal semacam ini karena mereka tidak pernah merasakannya, sehingga informasi terkait hal seperti itu tidak ada di dalam memori mereka untuk dijadikan referensi. Bagi saya, hal itu tidak menjadi masalah karena saya sudah terbiasa untuk menyimpan apa yang saya “lihat” hanya untuk diri saya sendiri.
Dengan kepekaan ini, saya dapat menikmati keagungan semesta ciptaan Tuhan ini dengan penuh hormat dan rasa terima kasih. Saya bisa melihat dan merasakan dengan lebih mendalam bagaimana semua hal saling terkoneksi dalam ruang dan waktu secara interdimensional. Sungguh suatu pengaturan yang sangat brilliant. Saya berterima kasih seluruh jiwa raga bagi Sang Pencipta yang telah memberikan saya kesempatan untuk melihat dan merasakan semua ini… (EHD)
Tentang Penulis
Saya merasa bahwa saya adalah seorang yang beruntung karena terlahir dengan kemampuan untuk merasakan dan melihat berbagai hal yang tidak terdeteksi oleh indera fisik pada umumnya. Saya dapat melihat atau merasakan perwujudan yang tidak kasat mata, mendeteksi keberadaan energi negatif atau positif dari seseorang, lokasi atau situasi, dan saya juga dapat mendengar suara-suara yang bersifat transdimensional… Sementara, saya juga adalah orang yang sangat logis…
Kontradiktif? Tidak juga… Karena baik logika dan supranatural adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan.
Selain itu, saya juga suka melukis, fotografi dan musik.
Saya melewati sebagian besar karir saya di berbagai bidang kreatif dalam industri multimedia seperti desain grafis, animasi, serta produksi film dan musik.
Copyright © 2024 Edgar Hidamy