Berbagai kebaikan dan kejahatan yang kita lakukan di dunia ini ternyata akan selalu mendapat respon berupa balasan yang setimpal.
Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, dan sebaliknya, kejahatan akan dibalas dengan kejahatan.
Ketika melakukan kebaikan atau kejahatan, kita memancarkan energi yang besarnya setara dengan besaran kebaikan atau kejahatan yang kita lakukan. Kebaikan akan memancarkan energi positif, sedangkan kejahatan akan memancarkan energi negatif. Energi positif yang dipancarkan akan menarik berbagai hal yang juga positif seperti rejeki, kekayaan, cinta, kemuliaan, kebahagiaan, ketenteraman dan sejenisnya. Pada umumnya, hal-hal positif tersebut tidak serta merta didapatkan begitu kita selesai melakukan kebaikan. Akumulasi energi positif yang kita pancarkan harus cukup besar untuk membentuk hal-hal positif yang tadinya ada di alam astral untuk menjadi hal nyata yang akan kita terima sebagai berkah. Semakin besar energi positif yang terakumulasi, semakin cepat dan besar berkah yang akan kita terima.
Dapat dibayangkan apabila yang kita lakukan adalah sebaliknya… Energi negatif yang terkumpul dari hal-hal jahat yang kita lakukan akan memberikan kita kesedihan, ketakutan, kekecewaan, kepahitan bahkan kematian yang hadir dalam bentuk penyakit (Baik penyakit fisik atau jiwa), masalah finansial, masalah dalam keluarga, kehilangan harta benda, terenggutnya kebebasan dan lain-lain. Semakin besar energi negatif yang terakumulasi, semakin cepat dan besar hantaman baliknya akan kita terima. Inilah yang saya maksud sebagai GAMPARAN DARI LANGIT…
Untuk bisa tetap hidup, kita butuh energi positif. Apabila kita terus mengumpulkan energi negatif dengan melakukan berbagai hal jahat dan menganggap remeh konsekuensinya, maka sedikit demi sedikit energi positif yang ada dalam diri kita akan tergerus, digantikan oleh energi negatif yang merupakan gabungan dari energi negatif yang kita produksi sendiri ditambah dengan energi negatif yang “tertarik” dari lingkungan sekitar. Kekuatan gabungan energi negatif yang terbentuk makin lama akan semakin membesar sampai ketika jumlah energinya sudah cukup, dia akan menjadikan semua hal-hal buruk yang kita takuti menjadi nyata dan mulai bergerak dengan kencang untuk bergabung dengan penciptanya, yaitu: Kita.
Hantaman itu akan membuat hidup kita jungkir balik dan pada akhirnya terjerembab jatuh menghujam tanah…
Apabila dianalogikan sebagai badai yang dahsyat, maka pada waktunya hantaman itu akan lewat. Akan tetapi pukulan-pukulan kecil masih akan menghajar kita sampai akhirnya benar-benar berhenti, meninggalkan suasana yang tenang, tapi mencekam. Sementara, kita ditinggalkan dalam kondisi yang luluh lantak dan habis-habisan.
Mencoba berdiri setelah menerima Gamparan Dari Langit bukanlah hal yang mudah. Kita harus mengumpulkan energi positif sebanyak-banyaknya secepat mungkin. Masalahnya, karena di kondisi kita yang sudah hancur, lelah, penuh dengan kekecewaan dan kemarahan, maka energi positif yang kita peroleh dengan susah payah akan senantiasa tergerus oleh energi negatif yang muncul timbul tenggelam mengikuti kondisi emosi kita yang tidak stabil. Oleh karenanya, hampir tidak mungkin bagi kita untuk kembali ke posisi aman dengan segera. Butuh tekad yang sangat kuat agar bisa melalui situasi ini dan kembali berdiri di atas kaki sendiri serta memulai lagi semuanya. Mungkin dari awal.
Bagi yang juga sudah atau sedang mengalami imbas atas Gamparan Dari Langit, sebaiknya kita segera sadar, memohon ampun secara sungguh-sungguh pada Tuhan, serta berhenti melakukan atau berpikir mengenai hal-hal yang jahat. Mulailah mawas diri, belajar untuk lebih rendah hati, memupuk kebaikan dan bunuh semua kenegatifan di dalam diri kita, agar energi positif yang kita butuhkan untuk bangkit kembali dapat segera terkumpul.
Bagi yang belum mengalami, ada baiknya untuk merenung dan merefleksikan diri. Berusahalah untuk selalu menjadi orang yang baik. Tidak perlu digampar dulu, baru mengerti bahwa kita telah memilih jalan yang salah.
Kita harus ingat bahwa semakin bertambahnya usia, kekuatan kita untuk menahan gamparan tidak akan sama dengan saat kita masih muda, keras kepala, bersemangat tinggi dan perkasa… Terutama bagi yang sudah berkeluarga, pertimbangkan baik-baik bahwa istri, anak-anak dan orang-orang yang dekat dengan kita akan turut tergampar dan terseret jatuh bersama kita…
I am here, sharing the story, dengan harapan bahwa akan timbul kesadaran dari siapapun yang membaca tulisan ini, agar tidak terjerumus ke dalam neraka yang sama.
Karena, my dear friends… I’ve been through that shit…
Hope you live well, full of happiness and prosper. (EHD)
Tentang Penulis
Saya merasa bahwa saya adalah seorang yang beruntung karena terlahir dengan kemampuan untuk merasakan dan melihat berbagai hal yang tidak terdeteksi oleh indera fisik pada umumnya. Saya dapat melihat atau merasakan perwujudan yang tidak kasat mata, mendeteksi keberadaan energi negatif atau positif dari seseorang, lokasi atau situasi, dan saya juga dapat mendengar suara-suara yang bersifat transdimensional… Sementara, saya juga adalah orang yang sangat logis…
Kontradiktif? Tidak juga… Karena baik logika dan supranatural adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan.
Selain itu, saya juga suka melukis, fotografi dan musik.
Saya melewati sebagian besar karir saya di berbagai bidang kreatif dalam industri multimedia seperti desain grafis, animasi, serta produksi film dan musik.
Copyright © 2024 Edgar Hidamy